Tips Berpuasa Ramadhan Bagi Penderita Hipertensi
Pada prinsipnya, tidak ada masalah bagi penderita hipertensi untuk berpuasa, selama tekanan darahnya terkendali dan penderita meminum obat secara teratur. Saat ini sudah banyak obat yang bisa diminum cukup satu kali dalam sehari, yang bisa diminum saat sahur atau berbuka. Kecuali bagi penderita yang mendapat dosis tiga kali per hari dan tekanan darah masih dalam tahap penyesuaian dengan dosis.
Selain itu, penderita hipertensi juga harus tetap memperhatikan pola hidup yang sehat selama berpuasa. Kunci utama bagi penderita hipertensi dalam menjalankan puasa adalah mengatur tekanan darah agar tetap stabil.
- Hindari makanan yang mengandung banyak garam atau asin, makanan yang diawetkan, makanan kaleng, dan makanan cepat saji.
- Kurangi makanan yang mengandung lemak.
- Mengendalikan berat badan dengan konsumsi protein secukupnya.
- Banyak makan makanan yang mengandung kalsium karena kalsium bisa menurunkan tekanan darah. Kalsium banyak terdapat di sayuran dan buah-buahan.
- Olahraga teratur minimal 30 menit. Olahraga ringan selama bulan puasa seperti jalan kaki atau mengerjakan pekerjaan rumah.
Penderita hipertensi masih berpuasa. Asal, pasien memperhatikan pola makan selama Ramadhan. Prof dr Zubairi Djoerban, Spesialis penyakit dalam, konsultan hematologi dan onkologi medik, menjabarkan, dari 43 pasien geriatri yang ditelitinya sebanyak 74,41 persen, diantaranya menderita hipertensi, dan tetap mampu menjalani puasa. Penelitian itu menyimpulkan, kalau puasa tak berbahaya bagi pasien hipertensi.
Ia menyarankan, kepada para penderita hipertensi, agar tetap puasa, karena tekanan darah justru lebih mudah dikontrol saat berpuasa. Lebih lanjut, dr Zubairi menghimbau, konsumsi sayur dan buah tiga kali sehari, harus tetap dilakukan.
Tak hanya itu, olahraga ringan seperti naik sepeda, atau berjalan kaki, juga perlu terus dilakukan. “Saya sarankan olahraga sore hari menjelang buka puasa,” tuturnya. Bila semuanya dijalani, maka puasa bagi penderita hipertensi tetap aman, bahkan menyehatkan.
Dokter Tiara SpS dari Departemen Neurologi FKUI menilai, semakin tua usia seseorang, semakin banyak pula perubahan terjadi pada sistem jantung serta pembuluh darah. Tekanan darah pun menjadi cenderung meningkat, biasanya terjadi pasa usia 30 sampai 50 tahun.
Saat bulan Ramadhan, banyak penderita hipertensi yang masih ragu untuk berpuasa, padahal beberapa dokter membolehkan, asalkan penyakitnya belum kronis. Selain itu, puasa pun menjadi tak masalah, bila pasien mengetahui caranya.
Sumber: Tips Berpuasa Ramadhan Bagi Penderita Hipertensi