Rokok Dan Kesehatan Kulit

Rokok Dan Kesehatan Kulit,- Banyak alasan untuk berhenti merokok bagi kaum pria dan wanita. Yang paling jelas adalah penampilan dan kesehatan kulit. Berhenti merokok bagi wanita akan segera dianggap sebagai tips kecantikan terbaik sepanjang masa.
Setiap sel dalam tubuh Anda terpengaruh oleh rokok. Bahkan, setiap sel dalam tubuh terkena beban racun karena merokok. Karena itu, merokok mempengaruhi kesehatan kulit, hingga ke tiap selnya.
Sering kali perokok terlihat lebih tua dibandingkan usia sebenarnya, dengan kulit kering keriput. Pernah ada sebuah penelitian yang terkenal dengan sepasang anak kembar perempuan. Pada usia 39, si kembar yang perokok tampak berusia sekitar 30 tahun. Sedangkan saudarinya yang tidak merokok tampak seolah-olah ia berada di akhir usia dua puluhan.
Studi si kembar ini memberi perokok wawasan langka betapa merokok telah mempengaruhi kesehatan kulit mereka. Sebuah iklan anti merokok Inggris bahkan terang-terangan menyatakan bahwa merokok membuat Anda jelek. Ini menjadi pukulan yang sangat telak, bagi wanita khususnya. Wanita menghabiskan uang miliaran di seluruh dunia untuk produk yang mampu mempertahankan atau mendapatkan kembali penampilan muda mereka.
Merokok menyakiti kulit, dan sulit untuk menyembunyikan efek yang timbul karenanya. Merokok menuakan usia kulit dan memiliki efek negatif lebih banyak dibandingkan apa pun selain kerusakan akibat matahari.
Merokok juga merusak serat yang membantu kulit tetap elastis dan kuat – yakni elastin dan kolagen pada kulit. Itu berarti kulit mulai melorot dan berkerut sebelum masanya. Dengan kata lain, kulit seorang perokok kehilangan cahaya dan penampilan sehat.
Masalah lain dengan kulit yang ditimbulkan akibat merokok adalah menipisnya vitamin A dan C. Merokok membatasi penyerapan vitamin-vitamin ke dalam tubuh. Vitamin A sangat penting dalam memperbaiki sel kulit, dan Vitamin C adalah antioksidan serta membantu tubuh menyerap zat besi. Akibatnya, banyak perokok akhirnya menderita anemia. Tubuhpun cenderung mengalami dehidrasi akibat merokok, dan kulit menjadi kering, seperti pengelupasan atau bibir pecah-pecah.
Karena kerusakan kulit akibat merokok ini, dan karena kondisi kulit yang lebih tipis akibat pasokan oksigen yang berkurang, sebagian besar ahli bedah plastik melakukan operasi plastik elektif pada perokok.
Merokok dan kanker kulit juga berhubungan. Karena kulit yang lebih tipis, perokok terpapar resiko terkena kanker kulit lebih dari tiga kali lipat dibandingkan yang bukan perokok.
Satu masalah kulit yang jamak bagi perokok adalah psoriasis. Psoriasis adalah kondisi kulit kronis yang tidak mengancam jiwa ataupun menular. Merokok sangat buruk untuk kulit dan membuatnya jauh lebih rentan terhadap psoriasis dibandingkan non-perokok.
Merokok mengubah warna kulit Anda.
Merokok mempengaruhi sistem peredaran darah Anda.