Kelainan Kelenjar Gondok Picu Komplikasi Kronis

Kelainan Kelenjar Gondok Picu Komplikasi Kronis
Kelainan Kelenjar Gondok Picu Komplikasi Kronis,- Kelenjar tiroid atau yang sering disebut kelenjar gondok mungkin belum menjadi perhatian khusus bagi masyarakat. Tapi ada beberapa gangguan yang bisa terjadi pada kelenjar ini dan jika dibiarkan bisa menyebabkan komplikasi kronis.

Tiroid adalah kelenjar yang terletak di leher bagian depan yang berbentuk seperti kupu-kupu dan seringkali mudah untuk diraba. Kelenjar ini akan memproduksi hormon tiroid yang berfungsi menstimulasi metabolisme dari sel-sel di tubuh.

"Penyakit tiroid itu dibagi menjadi dua, yaitu yang berhubungan dengan ukuran kelenjar (misalnya membesar) dan gangguan pada produksi hormonalnya (misal berlebihan atau kekurangan)," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes Rumah Sakit Premier Jatinegara, Dr Pradana Soewondo, SpPD - KEMD, dalam acara 'Kenali Gangguan Kelenjar Tiroid' yang digelar RS PremierJatinegara, Sabtu (2/6).

Pradana menjelaskan, gangguan yang disebabkan karena pembesaran kelenjar tiroid disebut Nodul Tiroid. Kondisi ini terjadi karena adanya benjolan pada kelenjar tiroid. Benjolan ini bisa berjumlah satu (nodul tunggal) atau lebih (multinodul goiter).

"Umumnya kasus keganasan pada kelenjar tiroid, lebih tinggi terjadi pada laki-laki, dan jika tiroidnya sudah diangkat maka ia harus mengonsumsi obat seumur hidup karena tidak ada lagi yang bisa memproduksi hormon tiroid di dalam tubuh," jelasnya.

Pradana menuturkan kondisi ini biasanya baru diketahui ketika seseorang sedang mengaca dan menemukan adanya benjolan di leher bagian depan.

Selain Nodul Tiroid, ada juga Hipotiroid, kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid memproduksi hormon dalam jumlah sedikit atau rendah. Penyebabnya bisa karena penyakit hipofisis, obat-obatan, penghancuran tiroid dan kekurangan yodium berat.

Gejala yang muncul termasuk depresi, kelelahan, tidaktoleransi terhadap dingin, kulit dan rambut yang kering, tingkat kolesterol meningkat, denyut jantung menurun, konsentrasi menurun dan rasa sakit atau nyeri yang samar-samar.

"Biasanya masyarakat tidak menyadari gejala yang muncul, kalau jantung berdebar-debar tidak diperhatikan, misalnya mata melotot baru disadari kalau ada teman yang menegur," ungkap Pradana.

Sedangkan gangguan yang disebabkan karena kelenjar banyak memproduksi hormon adalah Hipertiroid. Kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif menghasilkan hormon sehingga jumlah yang beredar di dalam darah menjadi berlebih.

Penyebabnya bisa karena penyakit Graves, pengeluaran yang abnormal dari TSH (thyroid stimulating hormone), tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid) dan konsumsi yodium berlebih.

Gejala yang muncul termasuk keringat berlebihan, berat badan menurun, gemetaran, gelisah, tidaktoleran terhadap panas, mudah lelah, konsentrasi berkurang, mata melotot (seperti mau keluar) dan menstruasi yang tidak teratur atau sedikit.

Rentan menyerang wanita


Wanita berisiko terkena gangguan tiroid lima sampai delapan kali lebih besar dibandingkan pria.

Selain kanker leher rahim dan payudara, masih ada satu jenis penyakit yang sebaiknya diwaspadai oleh para wanita,yakni gangguan kelenjar tiroid yang bisa juga berujung kanker.

Data dari Rumah Sakit Cipto mangunkusumo (RSCM) Jakarta menyebutkan, setiap bulan, kurang lebih terdapat 288 sampai 300 pasien penyakit tiroid.

Dari jumlah tersebut, hanya 16 persen persen pasien laki-laki, selebihnya sebanyak 84 persen adalah wanita.

“Perempuan memiliki risiko lima sampai delapan kali lebih besar dibandingkan pria, terutama ibu melahirkan hal ini disebabkan karena faktor hormonal," kata Pradana.

Pradana menambahkan, di Indonesia, sekitar 10% ibu melahirkan menderita pembesaran pada bagian leher mereka karena perubahan hormon pada masa kehamilan bukan lantaran proses mengejan.

Asalnya, perempuan memang rentan kekurangan tiroid, apalagi saat hamil. Fase hidup perempuan, seperti siklus haid, kehamilan, melahirkan, dan menyusui, membuat mereka membutuhkan yodium lebih besar. Nah inilah yang memicu munculnya tiroid. Kebutuhan itu kerap kali tanpa sadar tak terpenuhi sehingga terjadi kekurangan tiroid pada perempuan.

Pada ibu hamil, gangguan tiroid secara umum, dapat berupa kekurangan atau kelebihan hormon tiroid, namun yang paling sering terjadi adalah kekurangan hormon tiroid atau disebut hipotiroid. Dalam hal ini, hipotiroid pada ibu hamil memiliki dampak yang buruk, baik pada perkembangan janin atau bayinya maupun si ibu hamil itu sendiri.

Bahkan dampak buruk akan diperparah apabila hipotiroid terjadi pada trimester pertama karena pada periode tersebut janin hanya dapat memperoleh hormon tiroid dari ibunya. Akibat hipotiroid tersebut,bayi bisa lahir prematur atau ibu mengalami hipertensi pada saat hamil.

Lakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah ibu hamil mengalami hipotiorid atau tidak. Dengan demikian, dokter dapat melakukan tindakan yang tepat untuk menangani gangguan fungsi tiroid pada ibu hamil.

“Sebanyak 4 dari 100 wanita akan mengalami gangguan tiroid yang disebabkan oleh penyakit autoimun ini,” pungkas Pradana.

Untuk itu kami menawarkan kepada anda yang ingin mengobati gondok ataupun melakukan pencegahan supaya terhindar dari penyakit gondok untuk menggunakan produk kami yaitu Ace Maxs, sebuah minuman kesehatan yang terbuat dari bahan alaim kulit manggis dan daun sirsak. Ace Maxs juga telah terdaftar di DEPKES RI P-IRT No. 113317401444-17 sehingga anda tidak perlu ragu untuk dapat merasakan manfaat dari Ace Maxs. Pesan sekarang juga barang sampai baru bayar.
Info lebih lanjut KLIK DISINI
Sumber :  Kelainan Kelenjar Gondok Picu Komplikasi Kronis